KARAKTERISTIK SEKUEN cDNA PENGKODEAN GEN ANTI VIRUS DARI UDANG WINDU, Penaeus monodon
TUGAS TI III
Peranan
bioinformatika dalam bidang budidaya sangat penting bagi perkembangan dunia
perikanan khususnya dalam bidang pemuliaan genetika, rekayasa genetika untuk
membuat penguatsistem imunitas atau pembuatan kultifan transgenetik yang
memiliki kelebihan yaitu memiliki kemampuan bertahan terhadap berbagai serangan
penyakit akibat virus ataupun mikroorganisme pathogen yang dapat menyebabkan kematian pada biota budidaya yang
di hasilkan dari penyisipan Gen asing yang membawa sifat unggul. Akibat
penurunan kualitas genetic berbagai biota budidaya yang disebabkan oleh
penyilang tanpa mengetahui seluk beluk induknya ataupun pemakaian
berbagai bahan kimiawi yang tidak jelas komposisinya berdampak terhadap
penurunan kondisi genetic organisme budidaya sehingga rentan terhadap berbagai
serangan penyakit. Hal ini terjadi pada beberapa jenis biota budidaya misalnya
udang windu (Penaeus monodon), ikan
lele dumbo (Clarias Bathracus)
ataupun nila (Oreochromis niloticus).
Namun berkat teknologi yang ada pada saat ini, kultivan kultivan tersebut telah
mengalami pemurnian gen ataupun penyisipan DNA donor yang sekarang telah
didapatkan kultivan yang unggul.
Gambar DNA Makhluk Hidup |
Pada jurnal
“KARAKTERISTIK SEKUEN cDNA PENGKODEAN GEN ANTI VIRUS DARI UDANG WINDU, Penaeus monodon” dilakukan penerapan
teknologi transgenesis terhadap peningkatan resistensi udang terhadap serangan
berbagai virus dan penyakit. Udang windu yang digunakan memiliki berat antara
50 – 70 gram yang lolos dari serangan penyakit bintik putih ( White Spot Syndrome Virus) yang
didapatkan dari tambak udang di daerah Sulawesi selatan.
Peranan
Bionformatika dalam penelitian ini digunakan dalam Analisis Data yang
diperoleh. Untuk mengetahui kemiripan gen yang dihasilkan, sekuen nukleotida dan
deduksi asam amino gen antivirus disejajarkan aligment dengan sekuen
anti virus yang telah ada di dalam Gen Bank
Dengan
menggunakan program BLAST – N ( Basic Local Aligment Tool
) untuk sekuen nukleotida dan BLAST – P untuk
sekuen protein atau asam amino. Hasil analisis dari program tersebut didapat
bahwa sekuen gen anti virus hasil penderetan dengan menggunakan program GENETYX Versi 7 yng bertujuan untuk
mendapatkan similaritas sekuen , deduksi asam amino dan keberadaan penanda
signal anti virus.
Gen anti virus PmAV telah berhasil diisolasi dari cDNA
udang windu ( P.monodon) yang
memiliki sekuen yang idenentk 100% dengan gen anti virus yang berada Gen Bank.
Analisis sekuen memperlihatkan keberadaan C-
type lectine domain (CLTD) yang merupakan indicator utama suatu gen
pengkode anti virus. Hal ini sangat berdapak positif dalam bidang budidaya
sehingga kode genetic tersebut dapat disisipkan kedalam kultivan yang akan di
perbaiki sifat genetiknya. Hasil dari penyisipan kode genetic donor tersebut dalam DNA penerima akan menciptakan
kultivan yang taha terhadap serangan berbagai virus seperti virus White Spot Syndrome Virus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar